Friday, November 11, 2011

Sekilas tentang sejarah SKYGERS (Indonesia Rock Climbing School)


SKYGERS Amateur Rock Climbing Group yang berdiri sejak 1977, pada mula perjalanan hidupnya didirikan sebagai wadah aktivitas panjat tebing (untuk gagah-gagahan) di lingkungan mahasiswa Seni Rupa Institut Teknologi Bandung. Kemudian pada tahun 1981, dimulailah era penyebarluasan pemahaman serta pengetahuan panjat tebing kepada umum melalui kursus yang diadakan di kawasan bukit kapur Padalarang (Citatah 125).
Hingga saat ini, SKYGERS telah melahirkan sekitar 1500 alumni sipil dan militer yang tersebar diseluruh Nusantara. Para alumnus tersebut tetap aktif dan eksis dalam pengembangan serta perkembangan dunia panjat tebing Indonesia. Seiring dalam perjalanan waktu, dari sebuah kelompok (Group), pada usia peraknya SKYGERS telah mengalami berbagai macam dinamika kelompok (organisasi tanpa bentuk), mulai dari Gerombolan Pemanjat Tebing, Sekolah Panjat Tebing, Perguruan Memanjat Tebing hingga Yayasan SKYGERS Indonesia, akhir-akhir ini malah sering disebut juga sebagai Sekelompok Jelema Gerings. Hal tersebut wajar saja terjadi, karena sejak awal mula berdirinya, SKYGERS ternyata dibentuk serta berkembang melalui individu-individu yang senang pada aktivitas memanjat tebing dan berkreasi.
Selain banyak mencetak penggiat aktivitas panjat tebing, keseharian para alumnus SKYGERS yang majemuk tanpa terasa telah melahirkan pula berbagai macam jargon sebagai alat publikasi. Jargon-jargon tersebut dilontarkan secara spontan hingga didedikasikan untuk perkembangan dunia panjat tebing di Indonesia. Adapun jargon-jargon yang sempat beredar, bahkan beberapa sempat dibuat dalam bentuk t-shirt oleh para pemanjat tebing Indonesia ialah, Berusaha disisi TUHAN [judul lagu grup band Inpres-band-nya Harry Sulliztiarto (salah seorang pendiri SKYGERS) pada waktu kuliah di Seni Rupa ITB], TUHAN bersama orang berani, Berani adalah baik (terinspirasi falsafah hidup sederhana Ki Ageng Suryo Mataram), Habis-habisan, Going Crazy ( judul buku Going Crazy an Inquiry into Madness in Our Time, Otto Friedrich), Tegak Lurus Dengan Langit (judul cerpen Iwan Simatupang), Menuju Kesembuhan Sejati, Gerombolan Pemanjat Tebing, hingga Tebing, TUHAN & Aku.
Akhir kisah, Sekelompok Jelema Gerings “SKYGERS” ternyata merupakan suatu proses perjalanan hidup individu-individu perkotaan yang bergulat di dalamnya. Proses tersebut akan terus berlanjut hingga tiada lagi individu yang mau serta peduli pada aktivitas memanjat tebing dan berkreasi. Dan jika hal itu terjadi, maka kemandulan bahkan mungkin kematian SKYGERS telah nampak di pelupuk mata.
*Tebing, TUHAN & Aku lahir dari kesadaran ketika kita berhadapan dengan tebing, maka yang ada disana hanyalah TUHAN & Aku. Pada titik ini hilanglah semua kesombongan serta keangkuhan kita sebagai manusia, yang tersisa dan abadi hanyalah Keagungan TUHAN.

Dikutip dari www.skygers.net